Ketika ketemu untuk
serah terima, sedikit kaget. Maklum fisiknya menyusut.. tapi isinya tetap full
loh. Setelah dijelaskan, barulah kami paham akar masalahnya. Its’ oke.
Tinta Cinta
Untuk Umat: penggalannya nilai-nilai dari segala bidang seperti politik, hukum,
dan agama, merupakan antologi yang diramu penulis dengan merenung ketika melihat
masalah-masalah sosial yang ada. Nilai yang ditonjolkan yaitu politik saat ini.
Seperti puisi berjudul Muhasabah Nasional (hal. 29) dan Negeri Dalam Realita
(hal. 31). Diksi-diksi yang dihadirkan merefleksikan Indonesia.
Ada juga puisi
agama, berjudul Bunga Malam (hal. 14), berbunyi:
Maya dalam
bertema,
Jiwa dalam
dilema.
Sebelum itu
muhasabah,
Agar besok
lebih indah.
Bayang-bayang
mulai datang,
Begelimang dengan
langkah.
Memang sudah
menjadi bintang-bintang,
Sebelum menutup
lama sedikit panjang.
Objek
pembahasan dimulai.
Resolusi banyak
datang,
Berharap agar
tidak berhenti,
Dalam lenyap
bayang-bayang.
Pembahasan
mulai panjang,
Berjalan dalam
bintang-bintang.
Aku mulai
mendalami ini,
Tentang
ilustrasi dalam imaji.
Gerakan datang
berirama,
Sembari diri
yang masih berkhayal,
Pada saat aku
tersadar,
Ternyata hanya
buaian di atas ranjang.
Antologi ini
juga mengajak dan mengajarkan kita, membuka kembali mata untuk tidak lupa;
siapa kita, siapa kamu, dan siapa aku. Karena kita, kamu, dan aku berjuang atas
nama ilahi bukan “buaian di atas ranjang” (mengutip kalimat puisi Bunga Malam).
Memang benar
antologi “Tinta Cinta Untuk Umat” Berisi 39 puisi (kurang lebih empat puluh
karya) kemudian diaduk dalam kurun lima bulan.
Halaman koreksi:
“Sebagai bahan
intropeksi bersama” (hal. 5). Kata baku Introspeksi bukan Intropeksi.
“Berpasrah dalam
dekapan sejadah” (hal. 12). Kata baku Sajadah bukan Sejadah.
“Itu di bumiputera” (hal.
12). Kata baku Putra bukan Putera.
“Buah dari Ilmu adalah
Praktik maka lakukan ilmu itu dengan seksama” (hal. 52). Kata baku Saksama
bukan Seksama.
“Setiap karya yang
diciptakan tidak ada yang sempurna karena kesempuranaan itu hanya milik yang
yang maha menciptakan langit, bumi, dan seluruhnya yaitu Allah SWT” (hal. 5). Ada
pemborosan kalimat dan tipo penggunaan kata.
“Lustrasi jiwa dalam
bintang-bintang” (hal. 28). Mungkin maksudnya Ilustrasi.
Halaman saran:
Penggunaan
diksi sudah baik, tapi alangkah baiknya setiap puisi dibuatkan titimangsa (tempat,
tanggal, dan waktu pembuatan).
===========================================
Terima kasih untuk "Tinta Cinta Untuk Umat" buah pemikiran khas
hukum. Semoga kita semakin peduli antar sesama dan bukan sekadar aksioma.
Identitas buku:
Judul Buku : Tinta Cinta Untuk Umat
Penulis : Rico Febriansyah
Penerbit : Guepedia
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Halaman : 55 hal
ISBN : 978-623-91105-0-5
Indralaya, 17 September 2019
#KembaliDalamPena
Masya'Allah, Terima Kasih Reviewnya Katam 🙏☺
BalasHapusSama-sama. Jazakallah
Hapus