<< Assalamu'alaikum, Selamat datang di blog Muhammad Tamlikha, silakan tinggalkan jejak.. >>

Kamis

KAIDAH PENGGUNAAN CATATAN KAKI

Catatan kaki mungkin kini sudah mulai digunakan dalam menulis buku atau karya ilmiah. Kebanyakan kutipan dicantumkan dalam teks (in-text) atau dalam bentuk sitasi. Tidak berbeda jauh dengan sitasi, catatan kaki berguna sebagai penyedia informasi tambahan dan kutipan yang dicantumkan di bagian bawah tulisan. Dalam catatan kaki akan dituliskan informasi tambahan terkait suatu bagian teks untuk menjaga alur tulisan.
Terdapat dua tujuan dalam membuat catatan kaki saat menulis buku, yaitu sebagai kutipan dan uraian menjelaskan sesuatu. Menulis catatan kaki dengan Microsoft Word sebagai kutipan dapat dilakukan dengan menempuh beberapa langkah, di antaranya:
  1. Menulis isi kutipan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung.Menulis kutipan langsung bisa dilakukan dengan cara memberi tanda kutip (“…..”) kemudian menuliskan dengan persis sama kalimat-kalimat yang akan dikutip. Di sisi lain, kutipan tidak langsung ditulis dengan parafrase, yaitu meminjam gagasan lain dan menuliskannya dengan kalimat sendiri. 
  2. Meletakkan kursor di ujung kalimat atau tanda titik (.)
  3. Memilih tab References dan klik pada bagian Footnotes.
  4. Memilih Insert Footnote hingga muncul angka 1 berukuran kecil di kanan atas kalimat. Angka 1 juga akan muncul di bagian bawah halaman. Di bagian bawah atau kaki halaman ini, tuliskan identitas sumber dengan urutan sesuai ketentuan.
  5. Lakukan hal yang sama untuk menuliskan catatan kaki berikutnya. Pada catatan kaki berikutnya akan muncul angka-angka selanjutnya.
Ketentuan dan keterangan lebih lanjut mengenai penulisan catatan kaki dapat dilihat dalam uraian berikut.
  1. Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks.
  2. Penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1
  3. Catatan kaki diberi nomor.
  4. Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin teks biasa atau tepat pada margin kiri
  5. Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks
  6. Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman
  7. Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan daripada catatan kaki.
  8. Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor berturut-turut tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama. Pada nomor yang terakhir cukup cantumkan “Ibid”.
  9. Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak berurutan atau melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup tuliskan “ cit.”
  10. Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau nama Indonesia
  11. Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua atau tiga orang, maka nama penulis ditulis semua.
  12. Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama pengarang pertama dalam catatan kaki, diikuti “dkk.” atau “ al.
  13. Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang memang menjadi bagian dari nama.
Ketentuan menulis sumber acuan dalam catatan kaki juga tergantung pada gaya penulisan APA, MLA, atau Chicago, dan lain-lain. Jadi, sebelum Anda menulis catatan kaki, perlu Anda ketahui terlebih dahulu pedoman penulisan teknis yang akan digunakan dalam tulisan Anda. Biasanya, catatan kaki akan banyak digunakan dalam gaya penulisan Chicago untuk menggantikan kutipan dalam badan teks.

Sementara itu, menuliskan catatan kaki juga bisa berguna untuk memberikan informasi tambahan dari suatu bagian teks. Untuk menambahkan informasi dalam catatan kaki, cara yang dilakukan sama persis dengan menuliskan catatan kaki pada kutipan. Angka catatan kaki bisa juga dicantumkan di tengah kalimat dan di akhir suatu kata untuk menandai adanya keterangan tambahan.

Keterangan tambahan yang dituliskan dalam catatan kaki saat menulis buku lebih banyak digunakan dalam penulisan karya ilmiah atau nonfiksi. Tulisan-tulisan prosa dengan genre fiksi biasanya lebih hemat dalam menggunakan catatan kaki. Hal ini karena karya ilmiah atau karya-karya nonfiksi cenderung menggunakan sumber-sumber sebagai acuan penulisan.

Namun dalam tiap-tiap karya perlu diperhatikan agar penulisan catatan kaki tidak terlalu panjang. Catatan kaki yang panjang akan mengganggu perhatian pembaca. Anda yang ingin menambahkan catatan kaki sebaiknya memilih situasi yang tepat untuk memberikan informasi tambahan. Tidak semua informasi tambahan dapat dicantumkan. Anda sebagai penulis memerlukan pertimbangan untuk memasukkan teks tambahan dalam catatan kaki secara ringkas.

Anda yang bingung menempatkan catatan kaki bisa meminta bantuan kepada orang yang pandai melakukan kerja penyuntingan atau editor. Anda bisa meminta rekomendasi dalam memasukkan informasi tambahan yang paling tepat untuk dicantumkan dalam catatan kaki. Informasi tambahan bisa dicantumkan hanya saat diperlukan.

Setelah menuliskan catatan kaki, baik sebagai kutipan atau informasi penjelas, Anda bisa meneliti kembali benar atau tidaknya format yang telah dituliskan. Anda bisa menggunakan pedoman penulisan dengan baik untuk menghindari kesalahan dalam menulis catatan kaki. Biasanya, tiap-tiap institusi atau tempat penerbitan buku memiliki pedoman penulisannya masing-masing, baik berdasarkan gaya penulisan tertentu atau pedoman yang seringkali digunakan.

Referensi:
  1. http://id.wikihow.com/Membuat-Catatan-Kaki
  2. http://www.maribelajarbk.web.id/2015/03/pengertian-dan-contoh-catatan-kaki.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika sobat ingin berkomentar di blog ini maka :
1. Tidak boleh menautkan link aktif, gunakan Name/URL saja
2. Berkomentar dengan SOPAN dan tidak menyinggung orang lain
3. Dilarang keras untuk "SPAM"
4. Berkomentar sesuai topik yang dibaca, tidak boleh OOT