1. Aliran Klasik
Aliran ini mendefinisikan
manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik. Awal sekali ilmu manajemen timbul
akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir
tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul
baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.
2. Aliran Perilaku
Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran
ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami
manusia.
Aliran perilaku muncul karena dalam pendekatan klasik,
efisiensi produksi dan keserasian kerja tidak dapat
dicapai. Para manajer masih menghadapi kesulitan dan frustasi karena
karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Oleh karena
itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui
sisi perilaku karyawan.
Aliran perilaku memandang organisasi pada hakikatnya adalah orang. Aliran
ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena tidak mewujudkan efisiensi
produksi yang sempurna dan keharmonis an di tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak
selalu dapat dengan mudah diramalkan tingkah lakukanya, karena sering juga
tidak rasional. Karena itu para manajer perlu dibantu dalam meng hadapi
manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi.
3. Aliran Manajemen Ilmiah
Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan
teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan
sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
Manajemen ilmiah atau
disebut juga manajemen modern adalah kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan
untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan
prinsip-prinsip atau pedoman-pedoman keilmuan. Adapun ciri-ciri manajemen ilmiah atau modern adalah sebagai
berikut :
- Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip-prinsip keilmuan sebagai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.
- Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan-perhitungan atau pemikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial and error.
- Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran-ukuran ( standar-standar) tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.
- Terjadi peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien.
- Cara kerja dan hasil kerjanya dapat mengikuti dan memenuhi tuntutan kebutuhan jaman yang makin meningkat.
4. Aliran Analisis Sistem
Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan
bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
Analisis sistem adalah
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan (Jogiyanto Hartono, 1995).
Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan
kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya
untuk memperbaiki sistem (Kristanto, 2003).
5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil
Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter
Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil
yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
Manajemen berdasarkan hasil bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal
berdasarkan perjanjian yang jelas dan terukur dibuat dimuka. Manajer menetapkan
tujuan dan prioritas menentukan dan membuat sumber daya yang tersedia yang
diperlukan waktu, uang, dan kapasitas. Karyawan memberikan waktunya,
pengetahuan dan kemampuan dan menunjukkan dalam kondisi yang dapat memberikan
hasil yang diperlukan. Dengan demikian, ia mengambil taggung jawab pribadi
untuk mencapai hasil tersebut.
Proses manajemen berdasarkan hasil sebaiknya top down dan bottom up dan
terdiri dari langkah-langkah berikut :
- Penetapan target: tujuan perusahaan jangka panjang
- Menerjemahkan tujuan perusahaan dengan tujuan divisi dan individu
- Hasil perjanjian berorientasi tentang tujuan
- Implementasi, self kemudi dan pelaporan manajemen
- Penilaian periodik, kontrol kemajuan dan penyesuaian
6. Aliran Manajemen Mutu
Aliran manajemen mutu
memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau
konsumen.
Manajemen mutu adalah
aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan
mutu dan merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada
upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan
organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem
mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu
sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota
dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada
organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan
secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung
jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam
organisasi. Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan
partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu
ada pada pimpinan puncak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika sobat ingin berkomentar di blog ini maka :
1. Tidak boleh menautkan link aktif, gunakan Name/URL saja
2. Berkomentar dengan SOPAN dan tidak menyinggung orang lain
3. Dilarang keras untuk "SPAM"
4. Berkomentar sesuai topik yang dibaca, tidak boleh OOT